Senin, 21 Maret 2011

Agama Yang Mulia Itu Tercabik


Melihat peristiwa peristiwa sadis kejam yang terjadi akhir-akhir ini dengan mengatasnamakan jihad, mengatas namakan nahi mungkar, meng atas namakan memerangi kekufuran, sera merta hati trenyuh sesaat, namun sesaat berikutnya muncul pertanyaan ada apa dengan umat ini, ummat yang selalu di ajari oleh pemimpinya, pemimpin yang dalam sejarah adalah pemimpin tersukses, sukses sebagai pemimpin agama, pemimpin keluarga, pemimpin negara dan pemimpin ummat mutlaq tanpa cacat. Sukses mengemban misi mulia sehingga Islam berkembang sangat pesat dan membawa peradapan baru di dunia dengan penuh kedamaian, penuh kemuliaan, penuh dengan kesantunan, penuh dengan peradapan-peradapan yang sangat manusiawi.

Generasi berikutnya dalam penyebaran Islam di tanah jawa munculah Wali Songo, dalam beberapa literatur beliau-beliau adalah Sodagar hebat yang ulama yang cerdik dan pandai dalam banyak hal. Dalam membawa misi dahwahnya para wali menggunakan pendekatan2 seperti yang dilaksanakan nabi, dengan cara2 sangat santun, sangat humanis, sangat membumi, sangat bisa membaur dengan budaya lokal yang pada waktu itu sudah exist dengan kebudayaan-2 hindu dan budha.

Apakah pada waktu itu terjadi benturan-benturan budaya dan ideologi yang mengarah kepada kekerasan? Tidak sama sekali, kunci sukses para waliyullah adalah dengan amat sangat memanusiakan manusia seperti yang selalu di ajarkan nabi. Para wali tidak menjadi kaum yang eklusif, bahkan mereka bisa membaur dengan budaya-budaya lokal yang bahkan sampe sekarang masih dilestarikan dan dijunjung tinggi.Bahkan dahwah para wali tersebut sangat jarang menggunakan kekerasan, tidak dengan dogma-dogma ekstrim yang dipaksakan, namun beliau memberikan contoh-contoh perilaku yang Islami yang tanpa di sadari oleh orang2 diluar Islam sangat dikagumi.

Namun ironis dengan kenyataan sekarang, ajaran itu telah banyak hilang dan didominasi ajaran2 yang sangat keras dan dengan dogma-2 kaku yang melambangkan begitu dangkalnya tingkat keilmuan mereka. Bukankah contoh2 di atas sudah jelas, berdahwahlah dengan cara2 yang cerdas, cara2 yang santun, cara2 yang manusiawi, cara2 yang elegan seperti yang Kanjeng Rosul contohkan. Gimana mau dapat pengikut kalo umat Islam sendiri horor, angker, ngeri, sangar.

Semoga Allah masih tetap berkehendak agar agama yang mulia ini tetap berdiri tegak dimuka bumi ini dan kita menjadi bagian bagi pernopang berdirinya agama Allah itu.Amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar