Selasa, 22 Maret 2011

Just Do It


Sampe dengan saya menuliskan dalam blog ini saya sudah menerima lamaran pass 10 perusahaan, Dari perusahaan pribadi sampai dengan perusahaan yang sudah dikelola secara profesional dan sahamnya dimiliki oleh BUMN ataupun perusahaan IT nasional. Dari perusahaan yang dalam lamaran tersebut ada yang sudah memberikan penawaran sampai tiga kali yang sebelumnya saya tolak. Dalam beberapa kali lamaran tersebut hampir rata-rata memberikan atau menjanjikan iming-iming insentif yang menggiurkan. Sungguh luar biasanya lagi penawaran pertama sampai dengan penawaran ketiga bisa naik sampai hampir tujuh kali lipat. Dan fakta yang ada adalah perusahaan tersebut semuanya adalah perusahaan yang pernah saya kalahkan dalam negosiasi. Kapan-kapan saya pingin melakukan riset tentang fakta itu dan menelaah lebih jauh.

Kadang saya cuman berkaca pada diri saya yang menurut saya tidak banyak nilai lebih. Saya menjalani secara alami,mengikuti kata hati ketika suatu saat ada kebimbangan. Menggunakan hitung-hitungan matematis ketika hati dan nurani saya membisikan harus menggunakan matematis. Saya kadang sempatkan sholat duha di dalam keramaian kota seperti Jakarta dimana kadang orang-orang sangat tidak mungkin menjalaninya. Dari situ kadang saya seakan dapat berbicara dengan diri sendiri dan Tuhan dan dapat meluruskan niat-niat yang kadang tergoda dengan dinamika yang berjalan secara umum, dari situ juga saya bisa memelihara semangat yang kadang redup seperti api yang tersiram air hujan dengan adanya godaan dan rintangan yang maha besar. Dan saya yakin itu semua atas kehendak yang di atas.

Dari semua lamaran tadi semuanya saya tolak dengan cara saya sendiri yang saya buat sehalus mungkin dan saya berusaha tidak menyinggung mereka dengan saya sertai guyonan dan saya beripikir barang kali suatu saat saya butuh bantuan mereka-mereka. Alasan penolakan tersebut bagi saya adalah bukan karena salary dari institusi saya lebih besar, berapapun salery yang saya terima saya rasa cukup untuk gaya hidup model saya dan keluarga. Prinsip saya justeru kadang dibalik kekurangan itu tersembunyi suatu kenikmatan.

Saya hanya ingin mengabdi kepada institusi saya sebesar kekuatan yang saya punyai, sepandai kemampuan akal yang saya punyai, sebijak sebesar kebijakan yang saya punyai. Dan saya masih perlu berbuat banyak untuk institusi saya yang telah mengajari dan mengasah insting-insting bisnis saya, menerima kekurangan-kekurangan yang pada waktu itu ada. Mau menerima seorang pemuda yang hanya berijazah STM dengan pakaian kusut naik motor butut itupun hanya pinjaman hehehe...kadang kehabisan bensin di jalan ..:), Btw saya hanya tetap hanya ingin jadi orang yang sederhana, biasa-biasa saja, apa adanya dan menjalani hidup dengan bersahaja...:).Amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar