Pada era globalisasi ini ada dua hal yang menjadi tulang punggung perubahan yaitu kemajuan telekomunikasi dan transportasi. Sektor transportasi sedemikian majunya baik itu darat, laut dan udara yang dapat mengjangkau jarak yang jauh dalam tempo singkat. Sektor transportasi tidak hanya digunakan untuk angkutan manusia tetapi juga angkutan barang. Banyak aset-aset berharga yang di pindahkan dari tempat satu ke tempat yang lain. Untuk itu diperlukan sebuah cara pemantauan terhadap objek-objek bergerak yang fungsinya untuk memantau pergerakan aset-aset tersebut amupun untuk keselamatan.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan 24 satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat yang dapat digunakan oleh semua orang dengan segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi, kecepatan dan waktu secara kontinyu di seluruh dunia. Kemajuan teknologi penentuan lokasi seperti GPS berkembang pesat dengan tingkat ketelitian yang semakin presisi, bermacam variasi, semakin murah dan sangat membantu dalam hal navigasi
Teknologi wireless 3G atau generasi ketiga untuk komunikasi selular merupakan teknologi komunikasi yang berevolusi dan berkembang karena tuntutan teknologi komunikasi yang memerlukan pertukaran data yang besar, cepat dan dapat digunakan di mana saja atau mobile.
LATAR BELAKANG
Proses pemantauan pergerakan kendaraan selama ini menggunakan alat komunikasi HT (Handy Talky) untuk mengetahui posisi. Pengecekan informasi terjadi antara Sopir dengan Operator dimana tidak ada validitas data. Informasi pergerakan kendaraan di sini perlu diketahui untuk kepentingan efektifitas dan efisiensi pengangkutan penumpang. Dimana sering terjadi dalam jurusan yang sama urutan kendaraan saling berdekatan hal ini akan menyebabkan salah satu kendaraan sarat dengan muatan sementara kendaraan yang lain akan hampir kosong. Maka untuk mengurangi hal tersebut dilakukan perhitungan jeda waktu yang tepat dengan memperhatikan jarak antar kendaraan.
Hal penting lagi dalam hal ini adalah validitas data lebih terjamin, proses pemantauan akan lebih realtime, tidak ada lagi proses manual dengan menggunakan HT (Handy Talky) dan lebih sangat membantu lagi antara sopir dan sopir lainya bisa aling memantau di samping juga operator.
Dengan kemajuan teknologi GPS, teknologi telekomunikasi mobile, teknologi pemgrogaman yang sudah sangat maju maka sangat dimungkinkan proses pemantauan pergerakan obyek secara realtime dan dengan akurasi yang sangat tinggi. Pembangunan sistem aplikasi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang timbul antara lain:
a. Sistem yang dilakukan secara manual selama ini sangat rendah akurasinya.
b. Sistem yang selama ini digunakan sulit untuk melakukan validitas data.
c. Sistem telekomunikasi data dengan HT yang selama ini digunakan sering terganggu frekuensinya sehingga sering terjadi kehilangan kontak.
d. Sistem yang selama ini digunakan antara sopir satu dan sopir lainya sering tidak sinkron berkoordinasi menyangkut informasi lokasi.
e. Sistem yang selama ini digunakan sangat merepotkan sekali baik bagi operator maupun sopir karena jumlah armada yang sangat banyak.
f. Proses monitoring dengan model pertanyaan satu per satu tiap armada banyak memakan waktu yang lama.
g. Sistem monitoring yang lama proses pemantauan sering terlambat.
h. Dengan sistem yang lama Nama dan plat nomor kendaraan sangat sulit terdeteksi.
TUJUAN
Tujuan dari pembangunan sistem aplikasi monitoring kendaraan ini adalah untuk memperlancar proses operasional kendaraan dan memperoleh informasi keberadaan kendaraan secara pasti sehingga proses transportasi berjalan lancar dan mengurangi penumpukan penumpang dan armada sehingga transportasi berjalan lancar sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang lebih bagi khususnya pengelola dan masyarakat secara umum.
MANFAAT
Sistem informasi monitoring armada bus ini mempunyai banyak manfaat dan dapat menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem manual yang sudah ada antara lain:
a. Sistem menyajikan suatu aplikasi pemantauan posisi dan kecepatan yang mudah digunakan oleh operator sehingga keberadaan armada selalu dapat terpantau.
b. Sistem dapat memantau jika terjadi kesalahansemacam pengendalian melebihi batas kecepatan , kerusakan pada armada bus, penumpukan armada dan lain sebagainya akan dapat dihindari.
c. Sistem aplikasi monitoring dapat menampilakn data tracking dalam periode tertentu jika diperlukan.
d. Sistem aplikasi monitoring dapat menginput nama sopir beserta no sim dan no hp sopir yang bersangkutan
e. Sistem aplikasi monitoring dapat menginput no armada yang digunakan ke dalam sistem database.
f. Sistem aplikasi monitoring dapat mengetahui kecepatan armada dalam satuan kilometer per jam.
g. Sistem aplikasi monitoring dapat menghapus data-data yang memang dirasa sudah tidak diperlukan lagi.
METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Dalam kasus ini penulis menggunakan pendekatan metode SDLC Unified Process di mana proses pengembangan yang bersifat use-case-driven, berpusat pada arsitektur perangkat lunak, iteraktif dan tumbuh kembang (Alhir, 2005), mengingat sistem aplikasi ini dapat dikembangkan dengan kebutuhan yang lebih luas misal di dalam sistem ini akan di include dengan informasi jumlah penumpang beserta tujuanya masing-masing sehingga mendekati sistem yang lebih terpadu. Dalam metode pengembangan software menggunakan Unified Process ini ada beberapa tahapan besar sebagai berikut: inception, elaboration, construction, transition (Fowler, 2004). Penjelasan singkat dari tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
a. Inception. Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dimana aktifitas penilaian terhadap sebuah projek perangkat lunak dilakukan. Hal ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan kesepakatan dari perusahaan atau instansi sehunbungan dengan tujuan dan dana proyek.
b. Elaboration. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum kebutuhan, persyaratan dan fungsi-fungsi utama perangkat lunak. pada tahap ini sudah mulai dirancang bangun perangkat lunak secara iterative melalui aktifitas-aktifitas seperti business modeling, requirements, analysis dan design walaupun masih tahap awal. Termasuk dalam tahap ini adalah pengumpulan data-data dari pengguna yang nantinya akan disusun dalam Diagram Alur Data (DAD) dari awal proses sampai akhir dari proses seperti contoh di bawah gambaran umum aplikasi dan Diagram Alur Data (DAD).
Di dalam skema pembangunan sistem aplikasi monitoring armada bus Transjoga seperti gambar di atas maka aplikasi ini dikelompokan berdasarkan blok-blok data menjadi tiga komponen yaitu:
· Komponen Blok I
Pada Blok I berisi seperangkat GPS dan 3G. Blok I bertugas mengirimkan data posisi yang dibaca dari GPS dan dikirimkan ke Blok II secara otomatis. Modul GPS reciever dan 3G dikoneksikan menggunakan bluetooth, kemudian data posisi dari module GPS reciever didownload ke 3G melalui aplikasi J2ME. Aplikasi ini pertama mengambil data NMEA tipe $GPRMC. Data tersebut kemudian di parsing untuk dipisahkan antara data longitude, latitude dan kecepatan. aplikasi J2ME ditampilkan di layar handphone dan dikirimkan ke Web Server melalui jaringan 3G
· Komponen Blok II
Blok II berisi Web server dan Database server yang berfungsi mengolah menerima data dari Blok I. Web server yang dilengkapi dengan pemrograman internet side-server scripting menangkap data posisi yang dikirim dari Blok I kemudian menyimpannya ke dalam database.
· Komponen Blok III
Blok III bertugas memvisualisasikan posisi user di atas peta digital. Pertama kali komponen ini akan mengambil data posisi terakhir dari masing-masing bus dari database. Kemudian diletakkan di atas peta digital yang telah diload dari file Peta hasil scaning dari peta Yogya diambil wilayah yang dilewati bus yaitu sebagian wilayah terbesar adalah Kodya Yogya, Sleman dan Bantul.
c. Construction. Tujuan dari tahapan ini adalah membangun perangkat linak sampai dengan saat perangkat lunak siap digunakan. penekanan pada tahapan ini adalah penentuan tingkat prioritas kebutuhan atau persyaratan, melengkapi spesifikasinya, analisis lebih dalam, disain solusi yang memenuhi kebutuhan, pengkodean dan pengujian perangkat lunak.
d. Transition. Tahap ini menfokuskan pada bagaimana menyampaikan perangkat yang sudah jadi pada pengguna. perangkat lunak akan secara resmi diuji oleh penguji yang berkompeten maupun oleh pengguna.
APLIKASI MONITORING ARMADA BUS
Pada proses pemantauan armada bus dengan menggunakan cara konvensional yaitu dengan menggunakan Handy Talky (HT) sering terjadi kesalahan informasi menyangkut banyak hal misalnya lokasi keberadaan kendaraan dalam tempo tertentu, validitas data ketika sopir ditanya lokasi armada berada sopir masih perlu berpikir dan membutuhkan waktu karena sopir adalah model di acak yang belum tentu hafal semua jalan, karena banyaknya kendaraan sementara jumlah operator terbatas maka proses komunikasi memakan waktu yang banyak sementara kendaraan satu dengan yang lainya harus saling mengetahuin keberadaanya. Permasalahan di atas sering terjadi sehingga efek koordinasi yang kurang maksimal dan mempunyai dampak yang fatal bagi pelayanan penumpang. Beberapa dampak yang terjadi adalah penumpukan penumpang, hal ini terjadi karena armada terlambat datang ke Shelter. Hal kedua yang sering terjadi karena koordinasi yang kurang maksimal adalah penumpukan armada dengan jurusan yang sama ataupun berbeda yang kadang mempunyai efek membuat lalulintas tidak lancar apalagi di jalur-jalur padat semcam jalur Malioboro.
Dari permasalahan yang terjadi seperti di atas maka dirancanglah Sistem Informasi Pemantauan posisi yang dapat bekerja secara realtime dan akurat. Komunikasi secara manual antara sopir dan operator maupun sopir dengan sopir lebih mudah, informasi yang disajikan akan lebih pasti, Faktor human error akan bisa lebih dihindari. Kesalahan-kesalahan karena tingkah laku sopir akan bias terpantau misal pengendalian armada yang ugal-ugalan. Kendaraan atau armada bus beserta penumpang adalah asset-aset yang perlu dilindungi keberadaanya, Keberadaan asset armada dapat diketahui berdasarkan nomor kendaraan dan nomor STNK pengemudi yang setiap pagi ketika armada akan beroperasi akan selalu diadakan pengecekan rutin. Selain fungsi di atas aplikasi ini dapat digunakan untuk investigasi jika terjadi kecelakaan atau pelanggaran kecepatan, Karena dalam sistem ini juga ada database penyimpanan atau riwayar tracking dari kendaraan selama tidak dihapus maka akan diketahui trayek dan kecepatanya serta riwayat pengemudinya.
KESIMPULAN
Dengan diimplementasikanya sistem monitoring armada bus ini koordinasi lebih maksimal dan kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh manusia dapat dihindari karena sistem dirancang tidak menggunakan aspek manusia pada tataran operasionalnya. pelayanan kepada masyarakat diharapkan akan lebih memuaskan karena moda transportasi ini diharapkan ke depanya merupakan transportasi masal yang nyaman, pelayanan yang memuaskan dan dapat diandalkan untuk kebutuhan transpotasi di seluruh wilayah DIY dengan biaya murah serta tingkat reliability dan availability yang tinggi.
Namun seperti hukum pada umumnya namanya teknologi tentunya ada kelemahan-kelemahan dalam tahap operasionalnya nanti, Misal keberadaan atau ketersediaan jaringan 3G ataupun 4G yang nantinya akan diterapkan merupakan hal mutlak harus ada mengingat media ini adalah penghubung data koordinat kendaraan ke operator armada bus.
REFERENSI
Abidin, Hasanudin, 2000, “Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya”, Paramitha, Pradnya, Bandung.
Sunyoto, Andi, “Sistem Integrasi GPS Dan GSM Untuk Pendeteksian Posisi Dan Pergerakan Pada Obyek Bergerak Dengan Mapinfo ”, S2 Jurusan Ilmu Komputer UGM, 2003.
Pasaribu, Parlin, “Evolusi Teknologi Telekomunikasi Bergerak:1-4G”. http://www.ilmukomputer.com, 2006 (Di download 15 Desember 2008).
Whitten, J.L et. al: 2004 : ” Metode Desain dan Analisis Sistem”: Andi Offset: Yogyakarta
Hafberg, Gudmundur, “Integration of Geographic Informastion Systems and Navigation Systems for Moving (Dynamic) Objects Like Vehiclas and Ship “, 1996.
Hutapea, Infryanty, Marlyna; Thesis: “Sistem Visualisasi Posisi Kereta Api”, S2 Jurusan Ilmu Komputer UGM, 2003
isi nya bagus.
BalasHapusizin save as buat refrensi ane ya